Kamis, 19 Juli 2018

Peta Konsep Sebagai Media Pembelajaran


Proses pembelajaran dapat terjadi dimana saja. Namun secara formal pembelajaran berlangsung pada suatu lembaga pendidikan atau sekolah. Pembelajaran merupakan aktifitas dalam bentuk kegiatan proses belajar dan mengajar. Inti dari sebuah pembelajaran adalah interaksi yang terjadi antara seorang guru dengan siswanya. Interaksi yang dimaksud disini adalah seorang guru bertugas untuk mengajar dan siswanya belajar. Maka dari itu dapat dikatakan bahwa proses belajar mengajar ini adalah bukan dua hal yang terpisah, melainkan dua hal yang bersatu. Hal yang dapat menyatukan kedua hal tersebut adalah interaksi tersebut.
Pembelajaran merupakan suatu bentuk aktivitas dari kedua hal diatas, yaitu belajar dan mengajar untuk mencapai tujuan atau hasil dari pembelajaran tersebut. Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut dibtuhkan berbagai komponen dan kondisi lingkungan yang dapat memungkinkan terlaksananya proses pembelajaran dengan baik dan optimal. Menurut Sardiman (2004 : 25) bahwa :
“ Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya system lingkungan ( kondisi ) belajar yang lebih kondusif ,hal ini akan berkaitan dengan belajar, dan mengajar diartikan sebagai suatu usaha penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar.Sistem lingkungan belajar ini terdiri atau dipengaruhi oleh beberapa komponen yang masing-masing akan saling mempengaruhi . Komponen-komponen itu adalah tujuan belajar yang ingin dicapai ,materi yang akan diajarkan ,guru dan siswa yang memainkan peran serta dalam hubungan sosial tertentu dan ,jenis kegiatan yang dilakukan serta sarana dan prasarana belajar mengajar yang tersedia.”
Berdasarkan pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa, untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan dari siswa dibutuhkan beberapa komponen yang dapat membantu terciptanya kondisi pembelajaran yang baik dan kondusif sehingga guru dapat melaksanakan proses mengajar denan baik dan siswa sendiri dapat belajar dengan baik dan optimal sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung interaktif. Salah satu komponen yang dapat mempengaruhi hasil belajar itu adalah sarana dan prasarana adalah media dan alat peraga pengajaran.
1.      Pengertian Media Pembelajaran
Kata “media” berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari kata “Medium”. Secara harfiah, media mempunyai arti perantara atau pengantar. Akan tetapi sekarang kata tersebut telah banyak digunakan dalam bentuk jamak ataupun mufrad. Kemudian telah banyak juga pakar dan juga organisasi yang memberikan bataan mengenai pengertian dari media. Beberapa diantaranya mengemukakan bahwa media adalah sebagai berikut :
·         Teknologi pembawa pesan yang dapat digunakan dan dimanfaatkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Jadi media adalah perluasan dari guru (Schram, 1982).
·         National education Association (NEA) memberikan batasan bahwa media merupakan sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun audio visual, termasuk teknologi perangkat kerasnya.
·         Briggs berpendapat bahwa media merupakan alat untuk memberikan rangsangan kepada siswa agar terjadi proses pembelajaran.
·         Association of Education Communication Technology (AECT) memberikan batasan bahwa media merupakan segala bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk proses penyaluran pesan.
·         Sedangkan Gagne berpendapat bahwa media merupakan segala bentuk komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
·         Menurut Miarso, media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa untuk belajar (Miarso, 1989).
Media pembelajaran selalu terdiri atas dua unsure penting, yaitu :
a.       Hardware, yaitu unsur berupa peralatan yag digunakan,
b.      Software, yaitu unsur berupa pesan yang disampaikan dalam pembelajaran tersebut.
Namun, pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung yang terpwnting bukanlah seberapa bagusnya Hardware yang digunakan, melainkan apakah pesan yang ingin disampaikan dalam proses belajar mengajar dapat tersampaikan atau tidak oleh Hardware yang digunakan tersebut.
Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa :
a)      Media pembelajaran merupakan wadah dari pesan yang ingin disampaikan dalam pembelajaran,
b)      Pesan pembelajaran adalah materi yang ingin disampaikan dalam proses pembelajaran, dan
c)      Tujuan dari suatu pembelajaran adalah tersampaikannya pesan yang ingin disampaikan guru kepada siswa dalam proses pembelajaran.

2.      Manfaat Media Pembelajaran
Selanjutnya, penggunaan media pembelajaran yang kreatif dapat memperbesar kemungkinan siswa akan untuk belajar lebih banyak, mencamkan apa yang dipelajarinya lebih baik, dan meningkatkan penampilan dalam melakukan keterampilan sesuai dengan yang menjadi tujuan pembelajaran. Pada awal sejarah pembelajaran, media hanyalah merupakan alat bantu yang dipergunakan oleh guru untuk menerangkan pelajaran. Alat bantu yang mula-mula digunakan adalah alat bantu visual, yaitu berupa saran yang dapat memberikan pengalaman visual kepada siswa, antara lain untuk mendorong motivasi belajar siswa, memperjelas dan mempermudah konsep yang abstrak, dan mempertinggi daya serap atau retensi belajar. Kemudian dengan berkembangnya teknologi pada pertengahan abad ke-20 lahirlah alat bantu audio visual yang terutama menggunakan pengalaman yang konkrit untuk menghindari verbalisme. Dalam usaha memanfaatkan media sebagai alat bantu, Edgar Dalemengadakan klasifikasi menurut tingkat dari yang paling konkrit ke yang paling abstrak. Klasifikas tersebut kemudian dikenal dengan sebutan “Kerucut Pengalaman” dari Edgar Dale dan saat ini dianut secara luat untuk menentukan alat bantu yang paling sesuai untuk membantu pengalaman belajar.
Gambar terkait


Perolehan pengetahuan siswa yang telah digambarkan oleh Kerucut Pengalaman Edgar Dale menunjukkan bahwa pengetahuan akan semakin abstrak apabila pesan yang disampaikan hanya melalui kata (verbal) saja. Hal ini dapat memungkinka terjadinya verbalisme, artinya siswa hanya mengetahui tentang kata tanpa mengetahui makna yang terkandung dalam kata tersebut. Hal semacam ini dapat menimbulkan kesalahan persepsi siswa. Oleh sebab itu siswa sebaiknya memiliki pengalaman yang lebih konkrit agar pesan yang ingin disampaikan dapat tersampaikan kepada siswa dengan baik dan optimal.
Secara umum media memiliki kegunaan :
·         Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.
·         Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indera.
·         Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar.
·         Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya.
·         Memberikan rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama.
Selain itu, kontribusi media pembelajaran menurut Kemp and Dayton, 1985 :
·         Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar
·         Pembelajaran dapat lebih menarik
·         Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori pembelajaran
·         Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek
·         Kualitas pembelaran dapay ditingkatkan
·         Proses pembelajaran dapat belangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan
·         Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan
·         Peran guru berubah kearah yang positif
Selain hal diatas, media pembelajaran juga memiliki nilai dan manfaat sebagai berikut :
i)        Membuat konkrit konsep-konsep yang abstrak. Konsep-konsep yang dirasa masih bersifat abstrak dan masih sulit dipahami oleh siswa dapat dikonkritkan dengan dan disederhanakan melalui pemanfaatan media pembelajaran. Dalam hal ini dapat digunakan media berupa gambar atau bagan sederhana.
ii)      Menghadirkan objek-objek yang terlalu berbahaya dan sulit dihadirkan kedalam lingkungan belajar siswa. Misalnya seorang guru menjelaskan tentang bahan-bahan kimia yang sanagt berbahaya untuk disentuh secara langsung. Atau juga misalnya seorang uru akan menjelaskan tentang binatang-binatang buas seperti Macan, Harimau, dll, yang sulit untuk dihadirkan ke dalam lingkungan belajar siswa.
iii)    Menampilkan objek yang terlalu besar atau kecil . Misalnya guru akan menyampaikan gambaran tentang kapal laut atau pesawat terbang yang memiliki ukuran yang sangat besar. Atau juga menyampaikan gambaran tentang virus, bakteri, atau ukuran molekul-molekul suatu zat dan senyawa kimia.
iv)    Memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat atau terlalu lambat. Dengan menggunakan teknik gerakan lambat (slow motion) dalam media film dapat memperlihatkan tentang lintasan peluru, melesatnya anak panah, atau memperlihatkan suatu ledakan.demikian juga dengan gerakan yang terlalu lambat seperti msalnya pertumbuhan kecambah, dan lain-lain.

3.      Klasifikasi Media
A.  Media Grafis, Bahan Cetak, dan Gambar Diam
(1)   Media Grafis
Merupakan media visual yang menyajikan fakta, ide, atau gagasan-gagasan melalui penyajian kata-katakalimat, angka-angka, symbol/gambar. Beberapa hal yang termasuk media grafis antara lain :
·         Grafik
·         Diagram
·         Bagan
·         Sketsa
·         Poster
·         Papan Flanell
·         Bulletin board
Kelbihan media grafis :
·         Mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa terhadap pesan yang disajikan
·         Dapat dilengkapi dengan warna-warni sehingga lebih menarik perhatian siswa
·         Pembuatannya mudah dan harganya murah
Kelemahan media grafis :
·         Membutuhkan keterampilan khusus dalam pembuatannya, terutama untuk grafis yang lebih kompleks
·         Penyajian pesan hanya berupa unsur visual
(2)   Media Bahan Cetak
Merupakan media visual yang pembuatannya melalui pencetakan atau printing. Media bahan cetak ini menyajikan pesannya melalui huruf atau gambar-gambar yang diilustrasikan untuk lebih memperjelas pesan yang ingin disampaikan.
Jenis media bahan cetak ini diantaranya :
·         Buku teks
·         Modul
·         Bahan pengajaran terprogram
Kelebihan media bahan cetak :
·         Menyajikan pesan atau informasi dalam jumlah banyak
·         Pesan atau informasi dapat dipelajari siswa sesuai dengan kebutuhan, minat, dan kecepatan masing-masing
·         Dapat dipelajari kapan dan dimana saja karena mudah dibawa
·         Lebih menarik jika dilengkapi gambar dan warna
·         Perbaikan/revisi mudah dilakukan
Kelemahan media bahan cetak :
·         Proses pembuatannya membutuhkan waktu yang cukup lama
·         Bahan cetak yang tebal mungkin dapat membosankan dan mematikan minat siswa untuk membacanya
·         Apabila jilid dan kertasnya jelek, maka bahan cetak akan mudah rusak
(3)    Media gambar Diam
Adalah media visual berupa gambar yang dihasilkan melalui proses fotografi. Jenis media ini biasanya adalah berbentuk foto.
Kelebihan media gambar diam :
·         Dibandingkan media grafis, media foto ini lebih konkrit
·         Dapat menujukkan perbandingan yang tepat dari objek yang sebenarnya
·         Pembuatannya ,udah dan harganya murah
Kelemahan media gambar diam :
·         Ukuran yang terbatas sehingga kurang efektif untuk kelas besar
·         Perbandingan yang kurang tepat terhadap suatu objek dapat menimbulkan kesalahan persepsi pada siswa

B.   Media Slide
Adalah media visual yang diproyeksikan mellui alat yang disebut dengan proyektor slide.
Kelebihan :
·         Membantu menimbulkan ingatan dan pengertian yang kuat pada pesan yang disampaikan dan dapat dipadukan dengan unsur suara
·         Merangsang minat dan perhatian siswa dengan dgambar dan warna dan gambaryang kongkrit yang ditampilkan
·         Program slide mudah direvisi sesuai dengan kebutuhan, karena filmnya terpisah-pisah
·         Penyimpanannya mudah krena ukurannya kecil
Kelemahan :
·         Membutuhkan penggelapan ruang untuk memproyeksikannya
·         Pembuatannya membutuhkan waktu yang cukup lama
·         Memiliki biaya yang cukup besar
·         Hanya dapat menyajikan gambar yang diam

C.   Multi media
Merupaka suatu system penyampaian dengan menggunakan berbagai jenis bahan belajar yang membentuk suatu unit atau paket.
Kelebihan :
·         Siswa memiliki pengalaman yang beragam dengan adanya berbagai media yang digunakan
·         Dapat menghilangkan kebosanan siswa karena menggunakan media yang beragam
·         Sangat baik untuk kegiatan belajar mandiri
Kelemahan :
·         Memiliki biaya yang cukup mahal
·         Mebutuhkan perencanaan yang matang dan tenaga professional
Sedangkan Hujair AH Sanaki dalam bukunya “Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif” membagi jenis membagi jenis dan karakteristik media pembelajaran sebagai berikut :
a.       Media pembelajaran dilihat dari sisi aspek bentuk fisik, dengan mempertimbangkan jenis dan karakteristiknya dikelompokkan seperti berikut :
1)      Media Elektronik, seperti televisi, film, radio, slide, video, VCD, DVD, LCD, computer, internet, dan lain-lain.
2)      Media non-elektronik seperti buku, handout, modul, diktat, LKS, media grafis, dan alat peraga.
b.      Dilihat dari aspek panca indera, dibagi , menjadi tiga, yaitu :
1)      Media Audio (dengar)
2)      Media visual (melihat), termasuk media grafis
3)      Media audio-visual (dengar-melihat)
c.       Dilihat dari aspek alat dan bahan yang digunakan :
1)      Perangkat keras (hardware) sebagai sarana yang menampilkan pesan
2)      Perangkat lunak (software) sebagai pesan atau informasi.

4.      Pengertian Media Pembelajaran Peta Konsep
Pembelajaran adalah sebuah komunikasi antara materi atau sumber belajar, siswa, dan guru. Agar komunikasi dalam proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien diperlukan adanya bantuan media dalam proses pembelajarn.Salah satu media yang dapat membantu peserta didik dalam mengenal dan memahami sebauh konsep adalah media peta konsep. Media peta konsep ini merupakan media yang dapat membantu guru untuk dan siswa dalam meringkas materi-materi pelajaran agar dapat mudah dipelajari dan diingat oleh siswa.
            Hasil gambar untuk apa itu media peta konsep
Untuk pengertian dari media peta konsep itu sendiri telah didefinisikan oleh beberapa ahli, diantaranya :
·         Menurut Croasdell, peta konsep merupakan bagan gambar atau yang menunjukkan atau menjelaskan suatu hal yang berisi konsep yang diwakili dengan kata kunci yang dihubungkan satu dengan yang lain menggunakan garis atau tanda hubung.
·         Menurut Aina, peta konsep adalah sebagai alat untuk mewakili adanya hubungan yang bermakna antara suatu konsep hingga membentuk suatu proposisi. Proposisi adalah dua atau lebih konsep yang dihubungkan dengan garis yang diberi kata penghubung sehingga memiliki suatu pengertian.
·         Menurut Martin, peta konsep adalah ilustrasi grafis konkret yang mengindikasikan bagaimana sebuah konsep dihubungkan dengan konsep-konsep lain pada kategori yang sama.
Dengan pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa peta konsep adalah bagan atau gabar yang berupa ilustrasi grafis yang menjelaskan tentang suatu hal yang berisi tentang hubungan antara beberapa konsep dengan konsep lainnya yang ditunjukkan atau diwakili dengan kata kunci dan dihubungkan dengan garis, sehingga dapat menggambarkan sebuah  pengertian secara ringkas dan mudah dipahami.
Penggunaan peta konsep sangatlah penting karena dapat membantu membaut konsep-konsep yang abstrak menjadi lebih konkret dan menguatkan daya ingatan dari siswa tentang sebuah konsep dari suatu materi pelajaran karena materi disajikan dengan ringkas dan menghubungkan konsep satu dengan yang lainnya dan mewakili dengan kata kunci sebagai bentuk pengingat dan penanda sebuah konsep.


5.      Macam-macam Peta Konsep
Menurut Trianto dalam bukunya menyebutkan bahwa ada empat macam peta konsep yaitu : Rantai kejadian (events chain), pohon jaringan (network tree), peta konsep siklus (cycle concept map), dan peta konsep laba-laba (spider concept map).
a.       Rantai kejadian (Events Chain)
Peta konsep rantai kejadian merupakan suatu peta konsep yang dapat digunakan untuk menunjukkan urutan suatu kejadian, langkah-langkah dalam suatu prosedur, atau suatu tahapan dalam suatu proses, seperti halnya dapat digunakan untuk melakukan suatu eksperimen. Adapun dalam penerapannya, rantai kejadian dapat digunakan untuk memvisualisasikan langkah-langkah dalam suatu prosedur tertentu, memberikan tahapan-tahapan dalam suatu proses, dan urutan suatu kejadian. Berikut adalah contoh dari peta konsep rantai kejadian :
Hasil gambar untuk peta konsep rantai kejadian
b.      Pohon Jaringan (network tree)
Peta konsep pohon jaringan merupakan suatu peta konsep yang ide-ide pokok dari suatu konsep dibuat dalam sebuah persegi empat, sedangkan beberapa kata yang lain dibuat dan dihubungkan dengan garis-garis penghubung, dan aris-garis penghubung tersebut menunjukkan hubungan antara ide-ide tersebut.
Adapun peta konsep pohon jaringan cocok digunakan untuk memvisualisasikan suatu hal yang menunjukkan sebab-akibat, suatu hirarki, prosedur yang cabang dan istlah-istilah yang berkaitan yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan-hubungan.
Hasil gambar untuk peta konsep pohon jaringan
c.       Peta Konsep Siklus (cycle concept map)
Peta konsep siklus adalah peta konsep yang didalamnya memuat rangkaian kejadian yang tidak menghasilkan suatu hasil atau final. Kejadian terakhir pada kejadian tersebut terhubung kembali ke kejadian awal, sehingga siklus berulang dengan sendirinya. Peta konsep ini cocok digunakan untuk menunjukkan hubungan bagaimana suatu rangkaian kejadian berinteraksi untuk menghasilkan suatu kelompok hasil yang berulang-ulang. Berikut adalah contoh dari peta konsep siklus :
Hasil gambar untuk peta konsep siklus
d.      Peta Konsep Laba-laba (spider concept map)
Peta konsep laba-laba merupakan salah satu jenis peta konsep yang biasanya digunakan untuk curah pendapat. Dalam melakukan curah pendapat, ide-ide berasal dari suatu ide yang sentral, sehingga dapat memperoleh ide-ide yang bercampur aduk. Banyak ide-ide yang tumbuh dan berkaitan dengan ide sentral, namun diantara ide-ide tersebut belum tentu ada hubungan antara ide satu dan yang lainnya. Peta konsep jenis ini cocok digunakan untuk memvisualisasikan konsep yang tidak menurut hirarki, kaegori yang tidak parallel, dan hasil curah pendapat. Adapun contoh dari peta konsep laba-laba yaitu :
Hasil gambar untuk peta konsep laba-laba



6.      Cara Membuat Peta Konsep
Peta konsep sangatlah berperan dalam proses pembelajaran agar pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Dalam wujudnya, peta konsep disajikan dalam bentuk visual, sehingga peta konsep ini termasuk kedalam media pembelajaran visual yang berbentuk grafis. Adapun langkah-langkah dalam pembuatan peta konsep adalah sebagai berikut :
1)      Menentukan topik atau materi dan memilih bahan bacaan yang sesuai dengan topic pembahasan,
2)      Menentukan konsep-konsep yang relevan dengan topik pembahasan,
3)      Mengurutkan konsep-konsep yang telah ditentukan mulai dari yang inklusif ke yang kurang inklusif,
4)      Menyusun konsep-konsep tersebut dalam sebuah bagan, dengan urutan konsep yang paling inklusif pada bagian atas bagan atau bagian tengah dari bagan yang merupakan bagian inti dari konsep, dan  kemudian dihubungkan dengan gari atau kata penghubung misalnya : “terdiri dari”, “terdiri atas”, “menggunakan”, dan lain-lain.

7.      Kelebihan dan Kelemahan Media Peta Konsep
A.     Kelebihan media peta konsep
Novak dan Gowin (dalam Haris, 2005:18) mengemukakan kelebihan peta konsep bagi guru dan siswa. Kelebihan peta konsep bagi guru adalah sebagai berikut :
1)      dapat menolong guru mengorganisir seperangkat pengalaman belajar secara keseluruhan yang akan disajikan.
2)      merupakan cara terbaik menghadirkan materi pelajaran karena tidak menimbulkan efek verbal bagi siswa karena siswa dapat dengan mudah melihat, membaca, dan mengerti makna yang diberikan.
3)      menolong guru memilih aturan pengajaran berdasarkan kerangka kerja yang hirarki, hal ini mengingat banyak materi pelajaran yang disajikan dalam urutan yang acak.
4)      membantu guru meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengajaran.
Sedangkan kelebihan peta konsep bagi siswa adalah :
1)      dapat meningkatkan pemahaman siswa dan daya ingat belajarnya.
2)      meningkatkan keaktifan dan kreatifitas berpikir siswa, yang pada saatnya nanti akan menimbulkan siakp kemandirian yang lebih bagi siswa.
3)      mengembangkan struktur kognitif yang terintegrasi dengan baik, yang akan memudahkan belajar.
4)      membantu siswa melihat makna materi pelajaran secara komperhensif dalam setiap komponen konsep-konsep dan mengenali miskonsepsi.
B.     Kekurangan media peta konsep
Menurut Haris (2005:20), beberapa kelemahan atau hambatan dalam yang mungkin dialami dalam menyusun peta konsep antara lain :
1)      Membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyusun peta konsep.
2)      Sulit menentukan konsep-konsep yang terdapat dalam materi yang dipelajari.
3)      Sulit menentukan kata-kata untuk menghubungkan satu konsep dengan konsep yang lainnya.


DAFTAR PUSTAKA


Susilana, Rudi., dan Riyana, Cepi. 2009. Media Pembelajaran. Bandung : CV Wacana Prima.






 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar