Proses pembelajaran dapat terjadi
dimana saja. Namun secara formal pembelajaran berlangsung pada suatu lembaga
pendidikan atau sekolah. Pembelajaran merupakan aktifitas dalam bentuk kegiatan
proses belajar dan mengajar. Inti dari sebuah pembelajaran adalah interaksi
yang terjadi antara seorang guru dengan siswanya. Interaksi yang dimaksud
disini adalah seorang guru bertugas untuk mengajar dan siswanya belajar. Maka
dari itu dapat dikatakan bahwa proses belajar mengajar ini adalah bukan dua hal
yang terpisah, melainkan dua hal yang bersatu. Hal yang dapat menyatukan kedua
hal tersebut adalah interaksi tersebut.
Pembelajaran merupakan suatu
bentuk aktivitas dari kedua hal diatas, yaitu belajar dan mengajar untuk
mencapai tujuan atau hasil dari pembelajaran tersebut. Untuk mencapai tujuan
pembelajaran tersebut dibtuhkan berbagai komponen dan kondisi lingkungan yang
dapat memungkinkan terlaksananya proses pembelajaran dengan baik dan optimal.
Menurut Sardiman (2004 : 25) bahwa :
“
Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya system lingkungan
( kondisi ) belajar yang lebih kondusif ,hal ini akan berkaitan dengan belajar,
dan mengajar diartikan sebagai suatu usaha penciptaan sistem lingkungan yang
memungkinkan terjadinya proses belajar.Sistem lingkungan belajar ini terdiri
atau dipengaruhi oleh beberapa komponen yang masing-masing akan saling
mempengaruhi . Komponen-komponen itu adalah tujuan belajar yang ingin dicapai
,materi yang akan diajarkan ,guru dan siswa yang memainkan peran serta dalam hubungan
sosial tertentu dan ,jenis kegiatan yang dilakukan serta sarana dan prasarana
belajar mengajar yang tersedia.”
Berdasarkan
pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa, untuk mencapai tujuan pembelajaran
yang diharapkan dari siswa dibutuhkan beberapa komponen yang dapat membantu
terciptanya kondisi pembelajaran yang baik dan kondusif sehingga guru dapat
melaksanakan proses mengajar denan baik dan siswa sendiri dapat belajar dengan
baik dan optimal sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung interaktif.
Salah satu komponen yang dapat mempengaruhi hasil belajar itu adalah sarana dan
prasarana adalah media dan alat peraga pengajaran.
1.
Pengertian Media Pembelajaran
Kata “media” berasal dari bahasa
Latin yang merupakan bentuk jamak dari kata “Medium”. Secara harfiah, media
mempunyai arti perantara atau pengantar. Akan tetapi sekarang kata tersebut
telah banyak digunakan dalam bentuk jamak ataupun mufrad. Kemudian telah banyak juga pakar dan juga organisasi yang
memberikan bataan mengenai pengertian dari media. Beberapa diantaranya
mengemukakan bahwa media adalah sebagai berikut :
·
Teknologi
pembawa pesan yang dapat digunakan dan dimanfaatkan untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Jadi media adalah perluasan dari guru (Schram, 1982).
·
National
education Association (NEA) memberikan batasan bahwa media merupakan sarana
komunikasi dalam bentuk cetak maupun audio visual, termasuk teknologi perangkat
kerasnya.
·
Briggs
berpendapat bahwa media merupakan alat untuk memberikan rangsangan kepada siswa
agar terjadi proses pembelajaran.
·
Association
of Education Communication Technology (AECT) memberikan batasan bahwa media
merupakan segala bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk proses penyaluran
pesan.
·
Sedangkan
Gagne berpendapat bahwa media merupakan segala bentuk komponen dalam lingkungan
siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
·
Menurut
Miarso, media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa
untuk belajar (Miarso, 1989).
Media pembelajaran selalu terdiri
atas dua unsure penting, yaitu :
a.
Hardware, yaitu unsur berupa peralatan
yag digunakan,
b.
Software, yaitu unsur berupa pesan yang
disampaikan dalam pembelajaran tersebut.
Namun, pada saat proses
pembelajaran sedang berlangsung yang terpwnting bukanlah seberapa bagusnya Hardware yang digunakan, melainkan
apakah pesan yang ingin disampaikan dalam proses belajar mengajar dapat
tersampaikan atau tidak oleh Hardware
yang digunakan tersebut.
Berdasarkan hal tersebut dapat
disimpulkan bahwa :
a)
Media
pembelajaran merupakan wadah dari pesan yang ingin disampaikan dalam
pembelajaran,
b)
Pesan
pembelajaran adalah materi yang ingin disampaikan dalam proses pembelajaran,
dan
c)
Tujuan
dari suatu pembelajaran adalah tersampaikannya pesan yang ingin disampaikan
guru kepada siswa dalam proses pembelajaran.
2.
Manfaat Media Pembelajaran
Selanjutnya, penggunaan media
pembelajaran yang kreatif dapat memperbesar kemungkinan siswa akan untuk
belajar lebih banyak, mencamkan apa yang dipelajarinya lebih baik, dan
meningkatkan penampilan dalam melakukan keterampilan sesuai dengan yang menjadi
tujuan pembelajaran. Pada awal sejarah pembelajaran, media hanyalah merupakan
alat bantu yang dipergunakan oleh guru untuk menerangkan pelajaran. Alat bantu
yang mula-mula digunakan adalah alat bantu visual, yaitu berupa saran yang
dapat memberikan pengalaman visual kepada siswa, antara lain untuk mendorong
motivasi belajar siswa, memperjelas dan mempermudah konsep yang abstrak, dan
mempertinggi daya serap atau retensi belajar. Kemudian dengan berkembangnya
teknologi pada pertengahan abad ke-20 lahirlah alat bantu audio visual yang
terutama menggunakan pengalaman yang konkrit untuk menghindari verbalisme.
Dalam usaha memanfaatkan media sebagai alat bantu, Edgar Dalemengadakan klasifikasi
menurut tingkat dari yang paling konkrit ke yang paling abstrak. Klasifikas
tersebut kemudian dikenal dengan sebutan “Kerucut Pengalaman” dari Edgar Dale
dan saat ini dianut secara luat untuk menentukan alat bantu yang paling sesuai
untuk membantu pengalaman belajar.
Perolehan pengetahuan siswa yang
telah digambarkan oleh Kerucut Pengalaman
Edgar Dale menunjukkan bahwa pengetahuan akan semakin abstrak apabila pesan
yang disampaikan hanya melalui kata (verbal) saja. Hal ini dapat memungkinka terjadinya
verbalisme, artinya siswa hanya mengetahui tentang kata tanpa mengetahui makna
yang terkandung dalam kata tersebut. Hal semacam ini dapat menimbulkan
kesalahan persepsi siswa. Oleh sebab itu siswa sebaiknya memiliki pengalaman
yang lebih konkrit agar pesan yang ingin disampaikan dapat tersampaikan kepada
siswa dengan baik dan optimal.
Secara umum media memiliki
kegunaan :
·
Memperjelas
pesan agar tidak terlalu verbalistis.
·
Mengatasi
keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indera.
·
Menimbulkan
gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar.
·
Memungkinkan
anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori dan
kinestetiknya.
·
Memberikan
rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang
sama.
Selain
itu, kontribusi media pembelajaran menurut Kemp and Dayton, 1985 :
·
Penyampaian
pesan pembelajaran dapat lebih terstandar
·
Pembelajaran
dapat lebih menarik
·
Pembelajaran
menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori pembelajaran
·
Waktu
pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek
·
Kualitas
pembelaran dapay ditingkatkan
·
Proses
pembelajaran dapat belangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan
·
Sikap
positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat
ditingkatkan
·
Peran
guru berubah kearah yang positif
Selain hal diatas, media
pembelajaran juga memiliki nilai dan manfaat sebagai berikut :
i)
Membuat
konkrit konsep-konsep yang abstrak. Konsep-konsep yang dirasa masih bersifat
abstrak dan masih sulit dipahami oleh siswa dapat dikonkritkan dengan dan
disederhanakan melalui pemanfaatan media pembelajaran. Dalam hal ini dapat
digunakan media berupa gambar atau bagan sederhana.
ii)
Menghadirkan
objek-objek yang terlalu berbahaya dan sulit dihadirkan kedalam lingkungan
belajar siswa. Misalnya seorang guru menjelaskan tentang bahan-bahan kimia yang
sanagt berbahaya untuk disentuh secara langsung. Atau juga misalnya seorang uru
akan menjelaskan tentang binatang-binatang buas seperti Macan, Harimau, dll,
yang sulit untuk dihadirkan ke dalam lingkungan belajar siswa.
iii)
Menampilkan
objek yang terlalu besar atau kecil . Misalnya guru akan menyampaikan gambaran
tentang kapal laut atau pesawat terbang yang memiliki ukuran yang sangat besar.
Atau juga menyampaikan gambaran tentang virus, bakteri, atau ukuran
molekul-molekul suatu zat dan senyawa kimia.
iv)
Memperlihatkan
gerakan yang terlalu cepat atau terlalu lambat. Dengan menggunakan teknik
gerakan lambat (slow motion) dalam media film dapat memperlihatkan tentang
lintasan peluru, melesatnya anak panah, atau memperlihatkan suatu
ledakan.demikian juga dengan gerakan yang terlalu lambat seperti msalnya
pertumbuhan kecambah, dan lain-lain.
3.
Klasifikasi Media
A. Media Grafis, Bahan Cetak, dan
Gambar Diam
(1)
Media
Grafis
Merupakan
media visual yang menyajikan fakta, ide, atau gagasan-gagasan melalui penyajian
kata-katakalimat, angka-angka, symbol/gambar. Beberapa hal yang termasuk media
grafis antara lain :
·
Grafik
·
Diagram
·
Bagan
·
Sketsa
·
Poster
·
Papan
Flanell
·
Bulletin
board
Kelbihan
media grafis :
·
Mempermudah
dan mempercepat pemahaman siswa terhadap pesan yang disajikan
·
Dapat
dilengkapi dengan warna-warni sehingga lebih menarik perhatian siswa
·
Pembuatannya
mudah dan harganya murah
Kelemahan
media grafis :
·
Membutuhkan
keterampilan khusus dalam pembuatannya, terutama untuk grafis yang lebih
kompleks
·
Penyajian
pesan hanya berupa unsur visual
(2) Media Bahan Cetak
Merupakan
media visual yang pembuatannya melalui pencetakan atau printing. Media bahan cetak ini menyajikan pesannya melalui huruf
atau gambar-gambar yang diilustrasikan untuk lebih memperjelas pesan yang ingin
disampaikan.
Jenis
media bahan cetak ini diantaranya :
·
Buku
teks
·
Modul
·
Bahan
pengajaran terprogram
Kelebihan media bahan cetak :
·
Menyajikan
pesan atau informasi dalam jumlah banyak
·
Pesan
atau informasi dapat dipelajari siswa sesuai dengan kebutuhan, minat, dan
kecepatan masing-masing
·
Dapat
dipelajari kapan dan dimana saja karena mudah dibawa
·
Lebih
menarik jika dilengkapi gambar dan warna
·
Perbaikan/revisi
mudah dilakukan
Kelemahan media bahan cetak :
·
Proses
pembuatannya membutuhkan waktu yang cukup lama
·
Bahan
cetak yang tebal mungkin dapat membosankan dan mematikan minat siswa untuk
membacanya
·
Apabila
jilid dan kertasnya jelek, maka bahan cetak akan mudah rusak
(3) Media gambar Diam
Adalah
media visual berupa gambar yang dihasilkan melalui proses fotografi. Jenis
media ini biasanya adalah berbentuk foto.
Kelebihan
media gambar diam :
·
Dibandingkan
media grafis, media foto ini lebih konkrit
·
Dapat
menujukkan perbandingan yang tepat dari objek yang sebenarnya
·
Pembuatannya
,udah dan harganya murah
Kelemahan media gambar diam :
·
Ukuran
yang terbatas sehingga kurang efektif untuk kelas besar
·
Perbandingan
yang kurang tepat terhadap suatu objek dapat menimbulkan kesalahan persepsi
pada siswa
B. Media Slide
Adalah
media visual yang diproyeksikan mellui alat yang disebut dengan proyektor
slide.
Kelebihan
:
·
Membantu
menimbulkan ingatan dan pengertian yang kuat pada pesan yang disampaikan dan
dapat dipadukan dengan unsur suara
·
Merangsang
minat dan perhatian siswa dengan dgambar dan warna dan gambaryang kongkrit yang
ditampilkan
·
Program
slide mudah direvisi sesuai dengan kebutuhan, karena filmnya terpisah-pisah
·
Penyimpanannya
mudah krena ukurannya kecil
Kelemahan
:
·
Membutuhkan
penggelapan ruang untuk memproyeksikannya
·
Pembuatannya
membutuhkan waktu yang cukup lama
·
Memiliki
biaya yang cukup besar
·
Hanya
dapat menyajikan gambar yang diam
C. Multi media
Merupaka
suatu system penyampaian dengan menggunakan berbagai jenis bahan belajar yang membentuk
suatu unit atau paket.
Kelebihan
:
·
Siswa
memiliki pengalaman yang beragam dengan adanya berbagai media yang digunakan
·
Dapat
menghilangkan kebosanan siswa karena menggunakan media yang beragam
·
Sangat
baik untuk kegiatan belajar mandiri
Kelemahan
:
·
Memiliki
biaya yang cukup mahal
·
Mebutuhkan
perencanaan yang matang dan tenaga professional
Sedangkan
Hujair AH Sanaki dalam bukunya “Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif” membagi
jenis membagi jenis dan karakteristik media pembelajaran sebagai berikut :
a. Media pembelajaran dilihat dari
sisi aspek bentuk fisik, dengan mempertimbangkan jenis dan karakteristiknya
dikelompokkan seperti berikut :
1) Media Elektronik, seperti
televisi, film, radio, slide, video, VCD, DVD, LCD, computer, internet, dan
lain-lain.
2) Media non-elektronik seperti
buku, handout, modul, diktat, LKS, media grafis, dan alat peraga.
b. Dilihat dari aspek panca indera,
dibagi , menjadi tiga, yaitu :
1) Media Audio (dengar)
2) Media visual (melihat), termasuk
media grafis
3) Media audio-visual
(dengar-melihat)
c. Dilihat dari aspek alat dan bahan
yang digunakan :
1) Perangkat keras (hardware) sebagai sarana yang
menampilkan pesan
2) Perangkat lunak (software) sebagai pesan atau informasi.
4.
Pengertian Media Pembelajaran
Peta Konsep
Pembelajaran adalah sebuah
komunikasi antara materi atau sumber belajar, siswa, dan guru. Agar komunikasi
dalam proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien
diperlukan adanya bantuan media dalam proses pembelajarn.Salah satu media yang
dapat membantu peserta didik dalam mengenal dan memahami sebauh konsep adalah
media peta konsep. Media peta konsep ini merupakan media yang dapat membantu
guru untuk dan siswa dalam meringkas materi-materi pelajaran agar dapat mudah
dipelajari dan diingat oleh siswa.
Untuk pengertian dari media peta
konsep itu sendiri telah didefinisikan oleh beberapa ahli, diantaranya :
·
Menurut
Croasdell, peta konsep merupakan bagan gambar atau yang menunjukkan atau
menjelaskan suatu hal yang berisi konsep yang diwakili dengan kata kunci yang
dihubungkan satu dengan yang lain menggunakan garis atau tanda hubung.
·
Menurut
Aina, peta konsep adalah sebagai alat untuk mewakili adanya hubungan yang
bermakna antara suatu konsep hingga membentuk suatu proposisi. Proposisi adalah
dua atau lebih konsep yang dihubungkan dengan garis yang diberi kata penghubung
sehingga memiliki suatu pengertian.
·
Menurut
Martin, peta konsep adalah ilustrasi grafis konkret yang mengindikasikan
bagaimana sebuah konsep dihubungkan dengan konsep-konsep lain pada kategori
yang sama.
Dengan pendapat para ahli diatas,
dapat disimpulkan bahwa peta konsep adalah bagan atau gabar yang berupa
ilustrasi grafis yang menjelaskan tentang suatu hal yang berisi tentang
hubungan antara beberapa konsep dengan konsep lainnya yang ditunjukkan atau
diwakili dengan kata kunci dan dihubungkan dengan garis, sehingga dapat
menggambarkan sebuah pengertian secara
ringkas dan mudah dipahami.
Penggunaan peta konsep sangatlah
penting karena dapat membantu membaut konsep-konsep yang abstrak menjadi lebih
konkret dan menguatkan daya ingatan dari siswa tentang sebuah konsep dari suatu
materi pelajaran karena materi disajikan dengan ringkas dan menghubungkan
konsep satu dengan yang lainnya dan mewakili dengan kata kunci sebagai bentuk
pengingat dan penanda sebuah konsep.
5.
Macam-macam Peta Konsep
Menurut Trianto dalam bukunya
menyebutkan bahwa ada empat macam peta konsep yaitu : Rantai kejadian (events chain), pohon jaringan (network tree), peta konsep siklus (cycle
concept map), dan peta konsep laba-laba (spider concept map).
a.
Rantai
kejadian (Events Chain)
Peta
konsep rantai kejadian merupakan suatu peta konsep yang dapat digunakan untuk
menunjukkan urutan suatu kejadian, langkah-langkah dalam suatu prosedur, atau
suatu tahapan dalam suatu proses, seperti halnya dapat digunakan untuk
melakukan suatu eksperimen. Adapun dalam penerapannya, rantai kejadian dapat
digunakan untuk memvisualisasikan langkah-langkah dalam suatu prosedur
tertentu, memberikan tahapan-tahapan dalam suatu proses, dan urutan suatu
kejadian. Berikut adalah contoh dari peta konsep rantai kejadian :
b.
Pohon
Jaringan (network tree)
Peta
konsep pohon jaringan merupakan suatu peta konsep yang ide-ide pokok dari suatu
konsep dibuat dalam sebuah persegi empat, sedangkan beberapa kata yang lain
dibuat dan dihubungkan dengan garis-garis penghubung, dan aris-garis penghubung
tersebut menunjukkan hubungan antara ide-ide tersebut.
Adapun
peta konsep pohon jaringan cocok digunakan untuk memvisualisasikan suatu hal
yang menunjukkan sebab-akibat, suatu hirarki, prosedur yang cabang dan
istlah-istilah yang berkaitan yang dapat digunakan untuk menjelaskan
hubungan-hubungan.
c.
Peta
Konsep Siklus (cycle concept map)
Peta
konsep siklus adalah peta konsep yang didalamnya memuat rangkaian kejadian yang
tidak menghasilkan suatu hasil atau final. Kejadian terakhir pada kejadian
tersebut terhubung kembali ke kejadian awal, sehingga siklus berulang dengan
sendirinya. Peta konsep ini cocok digunakan untuk menunjukkan hubungan
bagaimana suatu rangkaian kejadian berinteraksi untuk menghasilkan suatu
kelompok hasil yang berulang-ulang. Berikut adalah contoh dari peta konsep
siklus :
d.
Peta
Konsep Laba-laba (spider concept map)
Peta konsep laba-laba merupakan
salah satu jenis peta konsep yang biasanya digunakan untuk curah pendapat.
Dalam melakukan curah pendapat, ide-ide berasal dari suatu ide yang sentral,
sehingga dapat memperoleh ide-ide yang bercampur aduk. Banyak ide-ide yang
tumbuh dan berkaitan dengan ide sentral, namun diantara ide-ide tersebut belum
tentu ada hubungan antara ide satu dan yang lainnya. Peta konsep jenis ini
cocok digunakan untuk memvisualisasikan konsep yang tidak menurut hirarki,
kaegori yang tidak parallel, dan hasil curah pendapat. Adapun contoh dari peta
konsep laba-laba yaitu :
6. Cara
Membuat Peta Konsep
Peta konsep sangatlah
berperan dalam proses pembelajaran agar pembelajaran dapat berjalan dengan
efektif dan efisien. Dalam wujudnya, peta konsep disajikan dalam bentuk visual,
sehingga peta konsep ini termasuk kedalam media pembelajaran visual yang
berbentuk grafis. Adapun langkah-langkah dalam pembuatan peta konsep adalah
sebagai berikut :
1) Menentukan topik atau materi dan
memilih bahan bacaan yang sesuai dengan topic pembahasan,
2) Menentukan konsep-konsep yang
relevan dengan topik pembahasan,
3) Mengurutkan konsep-konsep yang
telah ditentukan mulai dari yang inklusif ke yang kurang inklusif,
4) Menyusun konsep-konsep tersebut
dalam sebuah bagan, dengan urutan konsep yang paling inklusif pada bagian atas
bagan atau bagian tengah dari bagan yang merupakan bagian inti dari konsep,
dan kemudian dihubungkan dengan gari
atau kata penghubung misalnya : “terdiri dari”, “terdiri atas”, “menggunakan”,
dan lain-lain.
7. Kelebihan
dan Kelemahan Media Peta Konsep
A. Kelebihan media peta konsep
Novak
dan Gowin (dalam Haris, 2005:18) mengemukakan kelebihan peta konsep bagi guru
dan siswa. Kelebihan peta konsep bagi
guru adalah sebagai berikut :
1)
dapat
menolong guru mengorganisir seperangkat pengalaman belajar secara keseluruhan
yang akan disajikan.
2)
merupakan
cara terbaik menghadirkan materi pelajaran karena tidak menimbulkan efek verbal
bagi siswa karena siswa dapat dengan mudah melihat, membaca, dan mengerti makna
yang diberikan.
3)
menolong
guru memilih aturan pengajaran berdasarkan kerangka kerja yang hirarki, hal ini
mengingat banyak materi pelajaran yang disajikan dalam urutan yang acak.
4)
membantu
guru meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengajaran.
Sedangkan
kelebihan peta konsep bagi siswa
adalah :
1)
dapat
meningkatkan pemahaman siswa dan daya ingat belajarnya.
2)
meningkatkan
keaktifan dan kreatifitas berpikir siswa, yang pada saatnya nanti akan
menimbulkan siakp kemandirian yang lebih bagi siswa.
3)
mengembangkan
struktur kognitif yang terintegrasi dengan baik, yang akan memudahkan belajar.
4)
membantu
siswa melihat makna materi pelajaran secara komperhensif dalam setiap komponen
konsep-konsep dan mengenali miskonsepsi.
B. Kekurangan media peta konsep
Menurut Haris (2005:20), beberapa
kelemahan atau hambatan dalam yang mungkin dialami dalam menyusun peta konsep
antara lain :
1) Membutuhkan waktu yang cukup lama
untuk menyusun peta konsep.
2) Sulit menentukan konsep-konsep
yang terdapat dalam materi yang dipelajari.
3) Sulit menentukan kata-kata untuk
menghubungkan satu konsep dengan konsep yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Susilana, Rudi., dan Riyana,
Cepi. 2009. Media Pembelajaran.
Bandung : CV Wacana Prima.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar